Ini Bahayanya jika Airbag Takata Tidak Diganti di Bengkel Resmi
Saat ini kehadiran airbag atau kantong udara sangatlah penting sebagai pelindung pengemudi dan penumpang ketika terjadinya kecelakaan. Namun, apa jadinya apabila salah satu fitur keselamatan ini malah berbalik membahayakan penumpang?
Inilah yang terjadi dengan airbag dari produsen Takata. Ketika mengembang, airbag seharusnya hanya berisi gas, namun di airbag yang bermasalah ini, ternyata juga berisi beberapa pecahan material besi pembungkus bahan pembakar. Setelah ditelusuri, ternyata awal mula terjadinya ledakan adalah berasal dari senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan pembakar.
Di 1998 para produsen kantung udara mulai melirik zat baru yang lebih aman digunakan sebagai bahan pembakar, yakni CH2N4. Zat yang diberi nama Tetrazole ini terdiri dari senyawa nitrogen dan karbon yang dipercaya tidak berbahaya apabila terhirup manusia.
Sayangnya pembuatan tetrazole tidaklah mudah, yang berakibat tingginya ongkos produksi dengan hasil yang tidak terlalu banyak. Meski Takata sesumbar akan menggunakan zat ini dalam semua produksi airbag mereka, kenyataannya di 1999 perusahaan memaksa tim ahli mereka untuk beralih ke bahan baku yang lebih murah, yakni amonium nitrat.
Secara sadar dan tanpa mengumumkannya kepada publik, Takata menggunakan amonium nitrat, menggantikan tetrazol dalam kantong udaranya. Produsen mengklaim bahwa penggunaan amonium nitrat bisa membuat kantong udara mengembang lebih cepat.
Atas insiden ini, produsen kendaraan produsen kantong udara Takata harus menghadapi berbagai gugatan di pengadilan. Tak hanya dari konsumen, tetapi juga dari para produsen mobil yang menjadi mitranya. Lebih dari 100 juta unit mobil di yang menggunakan airbag Takata terpaksa harus di-recall, termasuk 4 juta unit kendaraan Mitsubishi. Hingga Agustus 2019 dilaporkan ada 26 korban tewas dan 300 luka-luka di seluruh dunia.
Kampanye Perbaikan Penggantian Airbag Inflator
Meskipun belum ada insiden yang terjadi di kendaraan Mitsubishi, namun konsumen Mitsubishi yang terlibat diharapkan dapat segera memeriksakan kendaraannya ke bengkel resmi dalam program kampanye perbaikan.
Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI, menjelaskan bahwa program kampanye perbaikan ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab Mitsubishi Motors Corporation dalam menjaga kualitas kendaraan.
"Kami mengundang para konsumen setia kendaraan penumpang Mitsubishi dengan model dan tahun kendaraan yang dimaksud untuk dapat melakukan pemeriksaan kendaraannya di diler resmi kami dengan prosedur yang mudah dan kompensasi penggantian part terkait tanpa biaya," kata Irwan.
Tercatat ada 10.705 unit mobil Mitsubishi produksi 2006 hingga 2016 yang dipasarkan di Indonesia terlibat dalam program ini. Komposisi kendaraan tersebut terdiri dari 9.427 unit produksi Triton 2007-2014, 62 unit Pajero Super Exceed produksi 2008-2013, 996 unit Delica produksi 2014-2016, dan Lancer SEi yang diproduksi sepanjang 2006 hingga 2012 dengan jumlah 220 unit.
Anda dapat memeriksakan kendaraan Anda apakah terlibat atau tidak dengan memasukkan nomor rangka pada link berikut ini https://apps.mitsubishi-motors.co.id/kampanye-perbaikan/
Untuk proses pergantian, MMKSI memberikan estimasi pemeriksaan dan penggantian komponen memakan waktu satu setengah jam untuk Triton, tiga jam untuk model Pajero Super Exceed. Sementara untuk Delica dan Lancer SEi sekitar dua jam.
Bagi konsumen Mitsubishi yang terlibat, segera jadwalkan kendaraan Anda untuk pemeriksaan dan penggantian di bengkel resmi kendaraan penumpang Mitsubishi terdekat di kota Anda.